VIVAnews - Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang terjadi di Tasikmalaya turut mengguncang Ibu Kota. Ribuan warga panik. Bahkan sejumlah orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Mereka yang dilarikan ke rumah sakit mayoritas adalah korban luka yang terjatuh saat menyelamatkan diri di tangga darurat gedung.
Seperti yang dialami sejumlah mahasiswa Perbanas. Sedikitnya delapan mahasiswa di kampus itu dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) akibat terinjak-injak di tangga darurat kampus. "Kondisi sangat panik, semua rebutan untuk turun," kata Risang, 21, Wakil Presiden BEM Perbanas.
Ia berkisah, getaran hebat yang mengguncang gedung kampus di kawasan Kuningan itu membuat ratusan mahasiswa berhamburan ke tangga darurat untuk menyelamatkan diri. "Lantai lima bergetar. Banyak yang keinjek-injek. Buku dan spatu berjatuhan," ujarnya.
Vera, 20, mahasiswi Manajemen Perbanas, juga menyampaikan hal senada. Kepanikan membuat suasana tangga darurat mencekam. Ia pun dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita luka memar dan kram. "Semua berdesakan karena panik," ujarnya.
Sementara seorang pengusaha yang berkantor di Gedung Patra Jasa, Abdul Wahab, tewas setelah berhasil turun dari lantai 22. Pemilik perusahaan PT Onasis itu menderita serangan jantung setibanya di lokasi evakuasi.
Gempa yang terjadi pada pukul 14.55 itu berlokasi di 82,424 Lintang Selatan dan 107,32 Bujur Timur dengan kedalaman 30 kilometer. Letaknya sekitar 242 kilometer dari Jakarta. Gempa mengakibatkan sedikitnya 44 korban tewas di tanah air.